-->

Cincopa Gallery

...
SP07h2xosbbkqVeFtGDx6IHrN3J20p9OptU54Mu3

HIGIENI INDUSTRI: TUJUAN, PENYAKIT, DIAGNOSA, METODA, PELAKSANAAN

HIGIENI INDUSTRI

HIGIENE INDUSTRY


Higieni Industri bertujuan untuk mempalajari, mengevaluasi dan mengontrol pengaruh-pengaruh dari lingkungan kerja yang menyebabkan timbulnya penyakit, gangguan pada kesehatan, kenyaman bekerja dari pekerja tersebut. Dilakukan dengan penilaian terhadap faktor-faktor penyebab penyakit dalam lingkungan kerja melalui pengukuran yng hasilnya untuk dipergunakan sebagai dasar Tindakan korektif terhadap lingkungan kerja.

Kesehatan kerja bertujuan agar pekerja memperoleh derajat kesahatan setinggi-tingginya, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit dan gangguan Kesehatan yang diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja.

1. TUJUAN UTAMA

  • Sebagai alat untuk mencapai derajat Kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tinggnya
  • Sebagai alat untuk meningkatkan produksi dengan memperhatikan lingkungan kerja yang memenuhi syarat.

2. GANGGUAN KESEHATAN DAN DAYA GERAK

Agar pekerja berada dalam keserasian yang sebaik-baiknya maka perlu adanya keseimbangan di antara:
  • Beban kerja (Fisik, Mental, Sosial)
  • Beban tambahan akibat dari lingkungan kerja fisik, kimia, biologi, fisiologis, mental psikologis
  • Kapasitas kerja (tergantung ketrampilan, keserasian fitness, keadaan gizi, jenis kelamin, usia ukuran tubuh).

3. PENYAKIT AKIBAT KERJA

Dikelompokkan dalam:

Golongan Fisik:

  • Suara (pekak, tuli)
  • Radiasi sinar radioaktif (kulit, susunan darah)
  • Radiasi Infra-merah (Katarak pada lensa)
  • Suhu (Heat stroke, frost bite)
  • Sinar (Penerangan lemah, kelainan pada mata dan kelelahan, penerangan krena silau, mudah kecelakaan)

Golongan Kimia

  • Debu: pneumoconiosis (silicosis, asbestosis)
  • Uap: metal fume fever, penyakit kulit, keracunan
  • Gas CO: kurang O2 terbentuk carboxy haemoglobine
  • Larutan: penyakit kulit

Golongan Infeksi adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh bibit penyakit anthrax & brucella pada pekerja penyamakan kulit.

Golongan Fisiologi diakibatkan oleh peralatan yang tidak anatomis, akan melelahkan dan merubah fisik pekerja.

Golongan Mental diakibatkan oleh hubungan kerja yang tidak baik, membosankan (monoton). 


4. DIAGNOSA

Pemeriksaan klinis tidak cukup, harus diteliti tempat kerja dan cara kerja, wawancara dan kuesioner untuk mengetahui keadaan sebelum kerja, kebiasaan hidup. Oleh karena itu, dianosa penyakit yang diakibatkan oleh lingkungan kerja adalah berbeda dengan penyakit umum. Adapun Langkah-langkahnya:

  • Riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan, diteliti sejak timbul gejala sejak dini dan perkembangan penyakit selanjutnya yang dikaitkan dengan pekerjaan (sejak awal, sebab ada kemungkinan dapat diakibatkan oleh pekerjaan terdahulu, sebelumnya).
  • Pemeriksaan klinis, untuk menentukan tanda dan gejala yang sesuai suatu sindrom, contoh: Pneumoconiosis, keracunan Pb (noda timah hitam pada gusi).
  • Pemeriksaan lab untuk memastikan dugaan yang diperoleh dari pemeriksaan klinis, dengan memeriksa darah, air seni, faeces dll, Rontgen, untuk menentukan penyakit paru-paru pneumo-coniosis).
  • Pemeriksaan ruang kerja yang ada kaitannya dengan penyebab penyakit dari lingkungan kerja, contoh pneumoconiosis harus diteliti kadar debu yang terkandung dalam udara di daerah pernafasan pekerja (breathing zone) diameter 5-10 micron.

5. METODA PENGONTROLAN

  • Sumber: Subtitusi bahan, Perubahan proses, Menutup Proses, Isolasi Proses, Metode Basah, Ventilasi lokal LEV.
  • Lingkungan Kerja: Pemeliharaan lingkungan bersih, Ventilsai umum, Pelebaran jrak S&P, Pemantauan menerus, Program maintenance yang menerus.
  • Penerima: Training, Penyuluhan, Rotasi pekerja, Ruangan khusus (AC), Alat pemantauan film badge, Perlindungan individu, Pemeliharaan kesehatan.

6. KEAHLIAN YANG DITUNTUT

  • Mampu mengenal faktor-faktor lingkungan kerja yang memberikan pengaruh kepada: kesehatan pekerja, kenyamanan bekerja.
  • Mampu mengevaluasi lingkungan kerja tersebut yaitu dengan melalui pengukuran-pengukuran.
  • Menyimpulkan apa yang diperlukan untuk mengurangi/mengontrol pengaruh-pengaruh tersebut.

7. BIDANG PEKERJAAN

Pengenalan lingkungan kerja dan pengaruhnya, yang dapat dikelompokkan dalam 4 kategori.

  • Kimia: cair, debu, asap, uap, gas
  • Fisika: elektromagnet, radiasi, ionisasi, bising, vibrasi, panas, tekanan
  • Biologi: insekta, fungi, bakteri, virus
  • Ergonomi: hubungan antara alat yang digunakan pekerja, disesuaikan dengan organ tubuh (bentuk), kerja monoton.

Evaluasi dari hasil penelitian lingkungan kerja dan memberikan pendapat usulan perbaikan yang disesuaikan dengan standar yang berlaku.

Kontrol/pengawasan terhadap bahaya yang timbul pada lingkungan kerja. 


8. PELAKSANAAN PEKERJAAN

  • Pengumpulan data primer dan sekunder dari industri yang bersangkutan
  • Analisis data dan rekomendasi dari hasil data yang diperoleh
  • Penentuan hal-hal yang perlu dilakukan melalui pengontrolan dan pengukuran
  • Tindakan yang perlu diambil sehubungan dengan hasil pengukuran yang dilakukan.

Related Posts
Ahmad Amiruddin
Saat ini mengambil jurusan Teknik Lingkungan di Institut Teknologi Bandung. Seorang yang sangat menyukai membahas isu-isu yang ada di masyarakat utamanya mengenai masalah lingkungan. Selain mengenai lingkungan, juga tertarik dengan platform minyak dan gas, Desain serta Menulis. "VI VERI VENI VERSUM VIVUS VICI"

Related Posts

Posting Komentar