Dewasa ini, telah terjadi berbagai macam permasalahan lingkungan di darat, laut dan udara. Terdapat 7 isu pencemaran lingkungan yang saat ini menjadi perbincangan hangat untuk diselesaikan. Isu tersebut adalah Land Degradation, Biodiversity Loss, Marine Litter, Water Security, Sustainable Finance, Climate Change dan Fund and Research.
Pertama yaitu Land Degradation (Degradasi Lahan) yaitu
kondisi dimana terjadi perubahan yang cenderung merusak pada suatu lahan.
Degradasi lahan ini dapat merusak secara sementara maupun permanen, ini tentu
akan mempengerahu secara jangka Panjang bahwa kebutuhan lahan produktif
seharusnya semakin banyak. Adapun pemerintah dalam hal ini telah melakukan
mitigasi dengan melakukan penanaman mangrove secara besar-besaran diseluruh Indonesia.
Selanjutnya, Biodiversity Loss (Berkurang atau Punahnya
keberagaman hayati) merupakan isu lingkungan yang juga disebabkan oleh manusia.
Biodiversity loss terbesar terjadi dihutan dan lautan, hal ini karena
eksploitasi hutan yang dijadikan tambang maupun perkebunan (sawit) yang
mengubah lahan primer menjadi lahan sekunder dan penangkapan ikan secara
besar-besaran dilautan. Contoh tersebut menjadi bukti nyata bahwa telah terjadi
penurunan dan kepunahan keberagaman hayati diseluruh dunia.
Ketiga, Marine Plastic (Plastik di Lautan) merupakan
suatu masalah lingkungan yang hampir seluruh masyarakat dunia ketahui secara
umum. Plastik seakan-akan telah menjadi salahsatu kebutuhan yang tidak dapat
lepas dalam kebutuhan manusia. Indonesia secara khususnya merupakan penyumbang
nomor dua sampah plastic dilautan, hal ini apabila terus belanjut bukan hanya
merusak estetika lingkungan tetapi membahayakan ekosistim laut, bahkan plastic telah
ditemukan dititik terdalam bumi (Palung Mariana) serta titik tertinggi bumi
(Gunung Everst), hal ini menandakan bahwa hamper tiap sudut bumi telah terdapat
plastik utamanya dilautan, karena dibawah oleh air, plastik yang awalnya berada
didaratan ikut tebawa ke lautan.
Berikutnya yaitu Water Security (keamanan air) ini
menjadi penting karena manusia umumnya dapat hidup 1-2 bulan tanpa makanan,
akan tetapi tanpa air manusia hanya dapat hidup paling lama 8 hari. Ini
menandakan bahwa air merupakan hal yang paling esensial pada manusia bahkan
seluruh makhluk hidup. Oleh karena itu, perlu tindakan-tindakan penyelamatan
air agar tidak tercemar dan menemukan teknologi-teknologi agar alternatif air
yang dapat dikonsumsi khususnya bagi manusia semakin bervariasi.
Kelima yaitu Sustainable Finance (Keuangan
Berkelanjutan) merupakan penguatan sektor keuangan berkelanjutan dengan
menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan. Hal tersebut dapat dengan
ukuran dan target yang jelas untuk kebutuhan pendanaan maupun formatnya dapat
ditentukan dengan jelas. Terlebih pendanaan harus transparan dan sektor swasta diharapkan
terlibat.
Climate Change (Perubahan Iklim) merupakan isu ke-6 yang menjadi isu global
yang harus diselesaikan secara bersama-sama secara global. Hal ini karena kita
berada pada satu langit yang sama dan menghirup udara yang sama pula dalam satu
waktu bersamaan. Perubahan iklim dapat dicegah dengan cara transisi energi
fosil ke energy terbarukan, teknologi yang ramah lingkungan dan penghijauan lebih dimasifkan lagi.
Isu terakhir yaitu Fund and Research (Pendanaan, Riset,
Teknologi dan Peningkatan Kapasitas) menjadi penting karena dalam melakukan tindakan
pencegahan dan penyelesaiaan masalah pencemaran lingkungan, diperlukan
teknologi dan sumber daya manusia yang mumpuni. Hal tersebut hanya dapat
dicapai apabila pendanaan untuk riset semakin diperbanyak sehingga dihadirkan
suatu metode, teknologi dan kemampuan manusia dalam menyelesaikan permaslah
lingkungan tersebut.
Besar harapan, Ke-7 isu yang saya paparkan diatas dapat
menjadi referensi, bahwa bumi saat ini tidak baik-baik saja. Kita sebagai
mahasiswa teknik lingkungan merupakan salahsatu dari banyaknya individu,
kelompok, lembaga, perusahaan dan pemerintah yang wajib ambil bagian dalam
menyelesaikan isu-isu tersebut.