-->

Cincopa Gallery

...
SP07h2xosbbkqVeFtGDx6IHrN3J20p9OptU54Mu3

APICAL: Berdayakan Masyarakat dan Lingkungan dengan Minyak Nabati Berkelanjutan


Sustainable atau keberlanjutan adalah kemampuan untuk hidup dan berkembang tanpa menghabiskan sumber daya alam untuk masa depan. Terdapat tiga pilar utama dalam mencapai sustainability yaitu menyeimbangkan lingkungan, ekonomi dan sosial dalam proses pembangunan dan produksi. Salah satu industri yang paling memiliki pro dan kontra dalam sudut pandang keberlanjutan adalah minyak nabati dari kelapa sawit. Oleh karena itu, APICAL30 dalam targetnya pada tahun 2030 adalah menyediakan minyak nabati dari kelapa sawit yang berkelanjutan menerapkan 4 pilar strategis yaitu kemitraan transformatif, aksi iklim, inovasi hijau dan kemajuan iklusif dengan manjadikan 5C (Good for Community, Country, Climate, Customer, Company) dalam filosofi bisnisnya. Dengan 4 pilar strategis dan filosofi bisnis tersebut dapat membuat APICAL menyetarakan ketiga pilar (lingkungan, ekonomi dan sosial) dalam implementasi minyak nabati yang berkelanjutan.


Pada pilar lingkungan, APICAL dalam proses bisnisnya tidak melakukan deforestasi hutan, ikut berkontribusi dalam penyediaan biodiesel dan mengenalkan metode pertanian organik. Deforestasi berkontribusi pada hilangnya keanekaragaman hayati melalui perusakan habitat hutan, perubahan iklim melalui hilangnya simpanan karbon, dan ekosistem, fungsi budaya dan ekonomi yang tak tergantikan. Penanggulan deforestasi hutan yang dilakukan oleh APICAL adalah dengan mengembangkan Kebijakan Keberlanjutan Apical yang bertujuan untuk membangun rantai pasokan minyak sawit yang dapat dilacak dan transparan yang didasarkan pada nol deforestasi di kawasan bernilai konservasi tinggi (HCV) dan stok karbon tinggi (HCS). APICAL memastikan secara proaktif melibatkan pemasok bahan baku mereka untuk mengadopsi komitmen serupa tentang nol deforestasi dalam bisnis mereka. Selain itu, APICAL juga memastikan bahwa pohon dalam kawasan perkebunan dapat ditingkatkan produktifitasnya dengan melakukan tebang pilih bukan dengan membuka lahan baru. Selain itu, Indonesia yang saat ini sedang mengembangkan sustainable fuel yaitu Biodiesel (B20, B25, dll) dimana APICAL menjadi salahsatu perusahaan yang ikut didalamnya. Tak lupa, APICAL juga mengenalkan dan metode pertanian organik dengan menjadikan limbah kelapa sawit sebagai pupuk, tanaman yang menggunakan pupuk organik akan menghasilkan makan yang lebih lezat dan sehat.




APICAL pada pilar ekonomi memperkenalkan penggunaan bahan baku yang berkelanjutan, memiliki eco-label dan efisiensi lahan perkebunan. Bahan baku sangat mempengaruhi supply chain produksi, dengan ketersediaan bahan baku yang melimpah seperti minyak nabati dari sawit akan menjadi jaminan untuk konsumen agar merasa aman dalam proses produksi produk mereka. Terlebih, produk minyak nabati dari APICAL telah memiliki eco-label yang tersertifikasi berkelanjutan seperti Sustainable Roundtable Sustainable PALM OIL (RSPO)Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan International Sustainbale and Carbon Certification (ISCC). Konsumen yang bijak sangat memperhatikan asal-usul produk yang mereka gunakan terlebih untuk konsumen luar negeri, menilai apakah produk tersebut dihasilkan dari proses alur produknya merusak atau ramah lingkungan.  Salahsatu alasan APICAL mengembangkan minyak nabati dari minyak sawit adalah karena minyak sawit memproduksi lebih banyak minyak dibandingkan minyak nabati lainnya sehingga memiliki efisiensi yang tinggi, ini sangat berhubungan dengan penggunaan lahan yang dibuktikan bahwa minyak sawit memerlukan 6% lahan lebih sedikit dibandingkan minyak nabati lainnya untuk menghasilkan kuantitas minyak nabati yang sama.

Pada pilar sosial, APICAL memberdayakan industri kecil dan menengah, mengajarkan untuk peduli terhadap sesama serta menjunjung tinggi hak masyarakat sekitar perkebunan dan kilang yang dikelola. APICAL dalam programnya mengajak ratusan industri kecil dan menengah untuk diberdayakan khususnya yang bergerak dibidang Food and Beverage (F&B). APICAL juga sangat menjujung tinggi keselarasan dalam mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang damai tanpa membedakan latar belakang agama dan etnis dalam membantu individu masyarakat, agar mereka dapat menghidupi keluarga mereka, dimulai dengan membantu ekonomi masyarakat tersebut merupakan langkah awal untuk bertumbuh bersama demi Indonesia yang lebih baik. Apical sepenuhnya mengakui dan menghormati hak-hak masyarakat adat dan lokal untuk memberikan atau tidak memberikan Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan (FPIC) mereka untuk pemanfaatan tanah di mana mereka memegang hak hukum, komunal atau adat, dengan berkomitmen untuk memastikan tidak ada penanaman baru yang didirikan di tanah masyarakat lokal di mana dapat dibuktikan bahwa ada hak hukum, adat, kepemilikan tanah atau hak guna.

Dalam merealisikan tiga pilar keberlanjutan dalam proses bisnisnya, APICAL telah menyediakan minyak nabati berkelanjutan yang dapat memberdayakan masyarakat dan memperhatikan lingkungan. Dibuktikan dengan APICAL telah tersertifkasi Sustainable Roundtable Sustainbale PALM OIL (RSPO), Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan International Sustainbale and Carbon Certification (ISCC). Tapi hal ini tidak membuat APICAL untuk berpuas diri, dengan semakin banyaknya kompetitor, APICAL harus semakin banyak berinovasi melalui brainstorming dari berbagai sudut pandang untuk menghasilkan solusi agar dapat tetap terus bertahan. Pada akhirnya APICAL dapat terus memberikan dampak yang positif dengan memberdayakan masyarakat sekitar dari produk dan program yang dijalankannya.

Related Posts
Ahmad Amiruddin
Saat ini mengambil jurusan Teknik Lingkungan di Institut Teknologi Bandung. Seorang yang sangat menyukai membahas isu-isu yang ada di masyarakat utamanya mengenai masalah lingkungan. Selain mengenai lingkungan, juga tertarik dengan platform minyak dan gas, Desain serta Menulis. "VI VERI VENI VERSUM VIVUS VICI"

Related Posts

Posting Komentar